Dimulai dengan tempo gerakan yang lambat diakhiri dengan gerakan yang cepat dan menghentak-hentak. Gerakan tangan, serta melompat dan dan formasi yang harmonis dengan iringan musik merupakan ciri khas yang dari tarian ini.
Pengantin laki-laki Bengkulu Melayu memakai baju jas hitam kemeja tangan panjang dan berwarna putih.
Pada jajaran pertama ada kue bolu koja. Kuliner berbentuk kue ini secara tampilan dan nama mirip dengan bolu kojo asal Palembang.
Selain itu, dipakai juga busana pengantin berupa baju jas tutup yang terbuat dari bahan beludru berwarna merah.
Jika batik besurek tidak boleh dipakai sembarangan, maka pemakaian kain batik kaganga ini lebih fleksibel.
Pada bagian pinggang dililitkan kain bermotif emas yang disebut sarung segantung. Kain ini difungsikan untuk menambah kegagahan pria Bengkulu.
Demikian ragam pakaian ada Bengkulu beserta ciri khasnya, Mothers! Dengan didominasi warna-warna merah dan keemasan membuat busana adat Bengkulu ini terlihat mewah lho!
Hal tersebut karena adanya pengaruh masa kesultanan zaman dahulu di daerah Bengkulu. Untuk mengetahui informasi here tentang nama pakaian adat Bengkulu, mari kita simak pembahasannya sebagai berikut.
Pada pakaian adat suku Pasemah, memiliki design baju yang lumayan present day. Seperti pada pakaian pria, yang mengenakan kemeja berdasi panjang dibalut dengan jas warna hitam.
Selain kaya akan sejarah, wilayah tersebut juga memiliki kebudayaan yang unik atau khas, dan masih dilestarikan sampai hari ini.
Untuk mempercatik penampilannya, tak lupa juga para wanita Bengkulu ini beberapa aksesoris lainnya seperti
Baju adat Bengkulu tradisional dikenakan sebagai pakaian sehari-hari dan saat ada acara tertentu pada jaman dahulu. Sedangkan pada saat ini, pakaian adat Bengkulu hanya digunakan sebagai baju pengantin adat bagi masyarakat Bengkulu.
Mencakup kebaya panjang bertabur atau baju kurung berbahan beludru merah tua, biru tua, lembayung, atau hitam; dilengkapi sulaman benang emas membentuk bulatan-bulatan seperti lempengan uang logam untuk atasannya.
Pengantin wanita juga menggunakan sebuah hiasan aksesoris berupa kalung dan juga gelang, serta sepatu dengan kaos kaki sebagai alas kakinya.